Ada seorang Bapak berumur mungkin sekitar 60-an (kita sebut saja supir tua). Dia supir di perusahaan tempat saya kerja. Saya sangat respek sama dia karena orang tua dan juga senior di kantor. Karena sudah masuk usia pensiun, dia dikontrak karena tenaganya masih dibutuhkan. Akhir Desember 2020 kemarin masa kontraknya dihentikan.
Selama dia masih bekerja, dia suka telepon-in saya di luar jam kantor. Sama sekali bukan hal penting sebenarnya, hanya sekadar basa basi, sudah sampai rumah atau sedang apa. Itu pun dalam durasi yang sebentar, hanya 1-2 menit. Walaupun begitu seharusnya dari awal saya tidak meladeni telepon telepon itu sama sekali. Saya pikir saat itu sebagai rekan kerja tidak ada salahnya. Toh, dia sudah seperti ayah buat saya.
Sampai akhirnya beberapa bulan yang lalu setelah masa kontraknya habis, dia menelepon saya, meminta foto saya. Katanya "untuk iseng kalau malam".
Saya tidak lagi mengangkat telepon dari dia. Hancur sudah respek dan kepercayaan saya sama dia. Karena sangat mengganggu, saya blok nomor nya. Tapi kelihatannya dia ga ngerti dan ga mau nyerah. Dia telepon salah satu teman saya di kantor, seorang sales, yang lagi lagi saya pun sangat respek sama sales ini. Dia seorang ayah yang baik, perhatian dengan anak anaknya. Tapi mungkin ga baik sebagai seorang lelaki. Seminggu yang lalu, saat saya sedang WFH, sales ini menelepon saya. Katanya "Semalem supir tua telepon, curhat sama saya. Kayaknya dia kangen sama elu lan. Lu telepon dia ya." Jijik. Sungguh. Astagfirullah.
Lusa nya kali ini dua teman lelaki saya yang lain (staff gudang) tau tau menghampiri saya dan menyerahkan hp nya sambil bilang, "Mbak, ada yang mau ngomong." Ternyata itu VC dari si supir tua. Langsung saya tolak dengan tegas.
Setelahnya respek saya hilang sama sekali dengan semua lelaki yang terlibat itu. Saya bertanya tanya sendiri, perempuan macam apa saya bagi mereka. Buat saya itu ga lucu sama sekali. Kalau dibilang memutus silaturahim silakan aja. Bagi saya lebih baik begitu karena jika dilanjutkan pun lebih banyak mudharatnya.
Sebenernya saya mau menjelaskan kepada mereka tapi apa para lelaki di kantor itu mau mengerti? Bagi mereka ini hanya sekedar lucu lucuan dan saya sebagai objeknya.
Tapi saya menceritakan hal ini dengan Papa, Kakak dan Adik saya. Alhamdulillah mereka mengerti dan mendukung saya. Kalau suatu saat supir tua atau para lelaki di kantor saya itu masih ngotot, Papa ga akan tinggal diam.
Yah, sisi positifnya ini akan menjadi pelajaran bagi saya untuk bagaimana kedepannya berinteraksi dengan lelaki. Baik tua maupun muda. Dan pelajaran juga untuk ga sembarang upload foto di sosmed. Ga tau dah kalo ada yang nge-tag. Untuk sekarang ini medingan nolak aja ya kalo mau di foto.
Sungguh aku memohon perlindungan dari Mu ya Allah, dari segala kekejian dan kedzaliman ini. Aamiin.
#speakup #pelecehan
.
No comments:
Post a Comment